RSPAD Gatot Soebroto - Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan maksimal kepada prajurit dan masyarakat, Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto membutuhkan personel yang kompeten dan profesional di bidangnya. Karenanya, RSPAD Gatot Soebroto mengadakan acara "Pembukaan Pelatihan PONEK, KB dan Stunting di RSPAD Gatot Soebroto" di Ruang Konferensi Lt. 2 Departemen Obsgin Paviliun Kartika 3, Rabu, 21 September 2022.
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL (K)., M.A.R.S diwakili oleh Dirum RSPAD Gatot Soebroto, Brigadir Jenderal TNI dr. Iwan Turniawan, M.A.R.S dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan tersebut guna mendukung tuntutan terhadap rumah sakit yang harus mampu menangani kasus rujukan yang tidak dapat dilakukan oleh petugas kesehatan ditingkat layanan primer. Terkait pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensip (PONEK) meliputi, stabilisasi di Unit Gawat Darurat, persiapan obat, penanganan kasus gawat darurat, penanganan operatif tepat dan cepat, perawatan intensif ibu dan bayi serta pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi.
Selain PONEK, program nasional berikutnya adalah Keluarga Berencana (KB). KB merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas dengan menjaga kesehatan ibu dan bayi. Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Program KB juga memberikan pengarahan mengenai langkah-langkah untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi sebelum dan sesudah melahirkan, serta dapat mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik. Dengan demikian anak balita dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan berlangsung dengan baik secara fisik maupun psikologis dan terhindar dari kondisi stunting.
Stunting diketahui merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan, namun kondisi stunting ini akan tampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting pada anak harus menjadi perhatian dan diwaspadai, karena jika dibiarkan tanpa penanganan dengan baik stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang pada anak. Di mana anak tidak hanya mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik namun dapat mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh dan perkembangan otak anak. Melalui pelatihan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan peserta dan dapat menunjang pemberian pelayanan kesehatan yang maksimal.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator