Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang megah dan besar dan merupakan Rumah Sakit RUJUKAN tertinggi bagi Rumah Sakit TNI di seluruh penjuru Nusantara, dibangun oleh Pemerintah Belanda pada bulan Oktober 1936 dengan nama “Groot Militair Hospitaal Weltevreden”.
Rumah Sakit ini dibangun untuk merawat serdadu Belanda yang sakit, khususnya yang cedera dalam pertempuran melawan pejuang kemerdekaan (Perang Paderi, Perang Diponegoro dan sebagainya).
Rumah Sakit ini banyak berjasa dalam dunia kesehatan/kedokteran. Di Laboratorium Rumah Sakit ini Dokter C. Eykman menemukan Vitamin B, dan dari Rumah Sakit ini pulah berdiri School voor Inlandsche Geneeskundigen (Sekolah Dokter Jawa) pada tahun 1851 yang 9 tahun kemudian ditingkatkan menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi) dan dikenal dengan singkatan STOVIA.
Demikian pula pada zaman penjajahan Jepang selama 3½ tahun, di bawah Tentara Darat Jepang nama Rumah Sakit ini dirubah menjadi “Rikugun Biyoin” dengan tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan kepada Tentara Dai Nipon.
Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Tentara Sekutu, Rumah Sakit ini kembali dibawah Militaire Geneeskunde Dienst (Jawatan Kesehatan KNIL) dengan nama Legeer Hospital Batavia. Dan setelah pengakuan kedaulatan RI diserahkan kepada TNI AD dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP) yang dalam perjalanan sejarah telah beberapa berganti nama dan sekarang dikenal dengan RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto.