RSPAD Gatot Soebroto - Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL (K)., M.A.R.S diwakili oleh Direktur Pengembangan (Dirbang) dan Riset RSPAD Gatot Soebroto, Brigadir Jenderal TNI dr. Sutan Finekri A, Sp.OG-KFM., M.A.R.S., M.H membuka acara "Pelatihan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Bagi Perawat di RSPAD Gatot Soebroto" melalui Virtual Zoom terpusat di Puskodalopskes lantai 2, Gedung Prof. Dr. Satrio, Senin, 19 September 2022. Dalam sambutannya, Dirbang Riset mengungkapkan bahwa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah penyakit yang bersifat progresif dan irreversible. Pengobatan terhadap penderita PGK di antaranya berupa dialisis dan transplantasi ginjal.
Dialisis sendiri dapat dilakukan dengan hemodialisis dan peritonial dialisis seperti CAPD. CAPD merupakan metode cuci darah yang dilakukan melalui abdomen. Metode ini memanfaatkan selaput dalam rongga abdomen yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah sebagai pengganti fungsi ginjal yang rusak, dengan mengalirkan darah dalam tubuh melalui filter alami ketika dilewati zat sisa. Beberapa keunggulan dari tindakan CAPD di antaranya adalah fungsi ginjal dapat bertahan lebih lama, fungsi jantung dan pembuluh darah lebih baik, pasien tidak sering ke rumah sakit dan peralatan yang digunakan bersifat fortabel.
Di sisi lain, resiko yang dapat terjadi pada tindakan CAPD yaitu, infeksi, hernia, peningkatan berat badan dan dialisis tidak optimal. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan perawat baik yang bertugas di rawat jalan maupun di rawat inap mengenai tindakan CAPD. Sehingga mampu menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator