RSPAD Gatot Soebroto – Agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang menjamin mutu dan keselamatan pasien, rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan tentunya membutuhkan serta menggunakan berbagai jenis teknologi kesehatan seperti obat-obatan, peralatan dan perlengkapan medis, prosedur diagnostik, terapeutik, sistem pendukung dan organisasi. Demi memperdalam pemahaman staf di lingkungan rumah sakit mengenai peran penilaian teknologi kesehatan, RSPAD Gatot Soebroto mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) “Peran Health Technology Assesment (HTA) atau Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK) di RSPAD Gatot Soebroto” di Ruang Auditorium dr. R.M. Partomo Lt.6 Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, Kamis, 27 Mei 2021.
Diungkapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S yang diwakili oleh Kekomed RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Catur Suzantra Sutisna, Sp.B., Sp.BA dalam sambutannya bahwa pengambilan keputusan terkait akuisisi atau investasi terhadap macam-macam teknologi yang ada secara tradisional didasarkan pada banyak hal, termasuk tren kedokteran, prestise institusi, saran ahli, tekanan profesi dan ketersediaan anggaran. Kemajuan teknologi yang begitu pesat dan naiknya biaya kesehatan juga telah menciptakan kebutuhan terhadap pendekatan keilmuan serta multidisiplin secara menyeluruh agar pembuatan keputusan tersebut lebih rasional, meningkatkan efisiensi dan meminimalisasi opportunity cost.
Penilaian Teknologi Kesehatan sendiri adalah evaluasi sistematik terhadap sifat/karakter, efek, serta dampak sebuah teknologi kesehatan yang dilakukan secara multi disipliner untuk menilai dampak dan manfaat teknologi ini baik dari sisi sosial, ekonomi, organisasi dan etik. Diharapkan PTK yang dilakukan dalam konteks rumah sakit dapat membantu staf di level manajemen rumah sakit terkait implementasi teknologi-teknologi baru di lingkungan rumah sakit. Terutama karena rumah sakit merupakan entry point berbagai teknologi baru di bidang kedokteran/kesehatan.
Lebih lanjut lagi, PTK diketahui akan mampu membantu pemegang kebijakan dalam memutuskan terapi yang paling cost effective (efficacius, aman, harga terjangkau). Karena seiring dengan berkembangnya teknologi kesehatan akan berdampak pada meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, sehingga dapat menimbulkan terapi yang efficacius tidak selalu dapat diberikan karena keterbatasan biaya tersebut, khususnya apabila pilihan terapi yang disediakan tidak banyak.
Selain itu, sejalan dengan program jaminan kesehatan secara menyeluruh sesuai yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO), maka penilaian PTK telah menjadi keharusan di semua negara. Salah satu tantangan PTK di era JKN adalah untuk melakukan evaluasi terhadap biaya kesehatan dan paket manfaat yang ada saat ini dan guna memastikan teknologi kesehatan yang dipakai berbasis bukti dengan alokasi pembiayaan yang tepat. Karenanya Karumkit menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan percaya akan memberikan manfaat yang luar biasa dan dapat menjadi sarana bagi praktisi pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto guna meningkatkan pengetahuan serta mengembangkan solusi untuk memanfaatkan PTK secara optimal.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator
