RSPAD Gatot Soebroto – Dunia kesehatan terus mengalami perkembangan setiap tahunnya seiring dengan perkembangan zaman yang kian maju. Berbagai macam inovasi di bidang kesehatan baik itu penemuan baru dalam hal metode pengobatan maupun sarana dan prasarana penunjang, ‘lahir’ sebagai jawaban dari tuntutan yang ada. Inovasi tersebut tentunya tidak serta-merta ada, namun harus melewati serangkaian penelitian kesehatan berbasiskan Evidence Base Medicine (EBM) dengan mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian guna menguji dan memastikan keamanan saat diterapkan atau digunakan.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto mengadakan acara ‘Seminar dan Workshop Etik Penelitian Kesehatan dan GCP (Good Clinical Practice) ’ yang diadakan melalui media daring langsung dari Ruang Puskodal Ops Kes (Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Kesehatan) Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, 15-17 Februari 2021. Sebagai rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tertinggi di jajaran TNI, RSPAD Gatot Soebroto tentu tidak hanya menyajikan pelayanan kesehatan paripurna, namun juga kegiatan pendidikan dan riset yang berfungsi mengarahkan personel di seluruh unit kerja untuk memiliki kultur dan spirit Research University.
Dalam sambutannya, Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S mengatakan terdapat pelaksanaan kewajiban moral yang menjadi inti dari etik penelitian kesehatan yaitu, memperhatikan keleluasaan pribadi (privacy), martabat (dignity) subjek penelitian dan juga perlakuan yang beradab (humane) terhadap hewan coba. Melalui seminar ini, diharapkan seluruh peserta mendapatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman terkait etik penelitian kesehatan dan cara uji klinik yang baik dari narasumber, sehingga dapat menerapkannya di dalam melaksanakan tugas.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator
