RSPAD Gatot Soebroto – Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto mengadakan Webinar RSPAD Gatot Soebroto Sesi 10 Edukasi Kesehatan Untuk Negeri dengan tema “Waspada Gejala Penjepitan Saraf Tulang Belakang : Mengenal Penyakit Pada Tulang Belakang dan Pengobatannya” secara Virtual Zoom terpusat di Puskodalopskes Lantai 2 Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, Kamis, 23 Juni 2022. Dalam sambutannya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S diwakili Ketua Komite Medik (Kekommed) RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Agus Yunianto, Sp.BS mengatakan bahwa sistem saraf merupakan jaringan kompleks dalam mengatur setiap kegiatan dalam tubuh.
Sistem dan jaringan saraf yang kompleks ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang, di mana kedua organ ini memiliki peran yang sangat penting sebagai pengendali utama tubuh dan pertukaran informasi antara tubuh dan otak. Sumsum tulang belakang dan saraf tepi yang keluar/masuk berada dalam ruangan yang terlindungi pada tulang belakang, namun tulang belakang yang bermasalah secara anatomis dapat menimbulkan ruangan sumsum tulang dan saraf tepi yang menyempit, sehingga saraf menjadi terjepit dan tidak berfungsi dengan baik.
Berbagai gangguan yang dapat menyebabkan penjepitan saraf ini di antaranya adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau dikenal dengan istilah saraf kejepit, penebalan ligament penyanggah tulang belakang dan kelainan postur tulang belakang. Berikutnya, saraf yang terjepit ini akan menimbulkan berbagai macam keluhan, seperti Nyeri yang menjalar, kebas, mati rasa hingga kelumpuhan otot, bergantung dari lokasi penjepitan dan berapa parah penjepitannya. Keluhan ini dapat bersifat kronis bila tidak ditangani dengan tepat sehingga menyebabkan kualitas hidup penderita terganggu.
Agar gejala saraf tulang belakang yang terjepit tidak menjadi kronis dan memburuk, maka diperlukan diagnosis sedini dan seakurat mungkin. Makin ringan penjepitannya, semakin mudah diatasi dibanding penjepitan yang sudah parah. Dengan diagnosis yang tepat, tatalaksana pun akurat, belum tentu harus melalui tindakan bedah. Saraf kejepit bisa juga diatasi dengan obat-obatan, fisioterapi dan perbaikan pola aktivitas fisik.
Tindakan bedah pada tulang belakang sendiri dari mulai sayatan minimal, menggunakan mikroskop, endoskopi maupun dengan instrumentasi, disesuaikan dengan diagnosis dan tingkat keparahannya. Dukungan dari dokter-dokter ahli bedah saraf yang berkompeten di bidang saraf tulang belakang, serta alat-alat pendukung diagnosis dan pembedahan yang canggih di RSPAD Gatot Soebroto, diharapkan diagnosis dan tatalaksana pada penderita penjepitan saraf tulang belakang dapat paripurna dengan hasil keluhan yang membaik dan kualitas hidup meningkat.
Diharapkan melalui webinar ini dapat menambah pemahaman masyarakat umum mengenai saraf tulang belakang yang kejepit ini. Dengan begitu masyarakat dapat lebih waspada dan dapat melakukan konsultasi serta pengobatan lebih awal bila mengalaminya, dan tidak menunggu penjepitan saraf menjadi lebih parah.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator