RSPAD Gatot Soebroto – Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto kembali mengadakan acara Webinar RSPAD Gatot Soebroto Sesi 11 Edukasi Kesehatan Untuk Negeri dengan Tema “Benjolan Leher Pada Kanker Nasofaring” yang diadakan secara Virtual Zoom dan Live Streaming Youtube terpusat di Puskodalopskes Lantai 2 Gedung Prof. Dr. Satrio RSPAD Gatot Soebroto, Rabu, 6 Juli 2022. Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S dalam sambutannya mengatakan bahwa nasofaring adalah salah satu bagian dari tenggorokan yang terletak di belakang rongga hidung dan di sebelah atas langit-langit mulut.
Nasofaring juga merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai sistem imun tubuh karena berisi jaringan getah bening. Kanker nasofaring termasuk ke dalam kanker ganas di mana kasusnya sering ditemui di bagian THT, dan berdasarkan angka kehidupan menjadi jenis kanker yang kasusnya banyak terjadi setelah kanker payudara, kanker serviks dan kanker paru. Berdasarkan data dari Globocan tahun 2020, kanker nasofaring paling umum terjadi di Indonesia. Tercatat kasus baru sebanyak 19.943 orang dengan angka kematian sebanyak 13.399 orang dan lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita.
Lebih lanjut Karumkit menjelaskan jika kanker nasofaring bisa disembuhkan. Angka kesembuhan semakin besar apabila ditemukan pada stadium dini dan ditatalaksana dengan baik. Gejala-gejala dini antara lain berupa gangguan akibat Oklusi Tuba Eusthacius/penyempitan saluran yang menghubungkan telinga tengah dan tenggorokan, mimisan, adanya benjolan di leher pada karsinoma nasofaring yang menunjukkan bahwa kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening.
Pengobatan pada kanker nasofaring tergantung dari stadium, letak kanker dan kondisi pasien secara umum. Beberapa cara pengobatan dapat dilakukan, salah satunya tindakan kemoterapi. Kemoterapi merupakan salah satu prosedur pengobatan kanker yang bertujuan untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, namun memiliki efek samping yang berhubungan dengan gangguan saluran pencernaan. Skrining dan evaluasi nutrisi secara dini dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin mempengaruhi keberhasilan terapi kanker.
Dengan dukungan dokter-dokter ahli THT berkompeten serta alat-alat pendukung yang canggih, diharapkan diagnosis dan tatalaksana pada pasien kanker nasofaring dapat dilakukan dengan prima dan profesional. Semoga melalui webinar ini dapat menambah ilmu dan informasi masyarakat umum mengenai kanker nasofaring sehingga dapat mencegah atau mengobati sedini mungkin jika ada gejala.
Redaksi : Sub Diassa Unit Pen/PKRS
Penulis : Administrator