Pada gelombang ke-5 pendonoran plasma, sebanyak 32 Perwira mantan Secapa AD melakukan donor di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dengan 32 orang lagi pada gelombang ke-5 ini, ditargetkan akan mendapatkan 96 kantung dan diharapkan bisa digunakan untuk para pasien yang membutuhkan. "Total saat ini dari seluruh Perwira yang sudah mendonor ada 113 orang, sehingga stok plasma yang sudah terkumpul adalah 339 kantung dan bisa dimanfaatkan pada mereka yang membutuhkan plasma,” ujar Letjen TNI Dr. Bambang Dwi Hasto, Kepala RSPAD. Sebelum Para Perwira diperbolehkan untuk mendonorkan plasmanya ada beberapa protokol persyaratan yang harus dilewati, sehingga dapat mendonor ke RSPAD Gatot Soebroto. "Ada beberapa persyaratan minimal usia muda 18-60 tahun tidak punya penyakit khusus, pernah menjadi pasien positif dan sudah dinyatakan negatif 2 kali, serta syarat dari PCR dan anti bodynya,” ujar Ka RSPAD. Selain para Perwira mantan Secapa AD ataupun personil TNI AD, RSPAD terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mendonorkan plasmanya, namun setelah memenuhi protokol persyaratan yang sudah ditentukan. “Sejak April sudah ada 40 masyarakat sipil yang memenuhi protokol persyaratan dan mendonorkan plasmanya, sehingga dapat membantu RSPAD dalam memenuhi ketersediaan plasma convalescent, ujar Letjen TNI Dr. Bambang Dwi Hasto. Peningkatan proses pengambilan plasma dengan penambahan alat yang diberikan oleh Jenderal TNI Andika Perkasa kepada RSPAD, adalah upaya membantu percepatan kesembuhan para pasien yang terdampak Covid-19. "Dengan adanya alat tambahan ini, kemampuan produksi plasma convalescent dapat mencapai 30 hingga 32 perharinya, dengan harapan apabila masyarakat dan tim medis membutuhkan plasma, kami siap untuk mendukung,” ujarnya.